“Baik anak-anak
kerjakan soal halaman 27 nomor 1 sampai 15” terika Pak Hasim. Seperti biasa
selalu membosankan, setiap hari bertemu dengan soal-soal yang merepotkan dan
tak penting ini. “Satu, dua, tiga” dalam hati ku bergumam “kamu reza, maju
kedepan kerjakan nomor satu dengan caranya” teriak Pak Hasim sambil menunjukan
jarinya kepadaku, sudah kuduga guru akan memanggilku kedepan dan menyuruhku
mengerjakan soal yang merepotkan ini. Tidak mengherankan kenapa aku yang selalu
dipanggil kedepan, karena aku adalah murid yang tidak cukup pandai dalam semua
bidang pelajaran, jadi wajarlah jika semua guru selalu mengamatiku. “akhirnya
semua pelajaran telah usai” kataku sambil berdiri memasukan buku ke dalam tas,
“aku duluan ya” ucapku menyapa teman teman yang sedang asyik nongkrong di depan
gerbang. Seperti biasa aku pulang hanya sendirian dan berjalan kaki, lumayan
jauh untuk sampai ke rumahku. “tak seperti biasanya jalanan ini sangat sepi”
gumamku didalam hati, kuteruskan langkahku dan tiba tiba ada sesuatu yang
menimpa kepalaku, “aduhhhh, apa ini” kulihat kebawah dan ternyata itu sebuah
buku, kemudian aku tengokan kepalalu ke atas, itu sungguh aneh tidak ada apa
apa di atas dan meningat ini jauh dari keramaian, jadi milik siapa buku ini?.
Sembari berjalan aku terus membaca buku itu selembar demi
selembar dengan keingintahuan yang begitu besar. Saat itu aku tidak begitu
merasa aneh dengan isi buku itu “ah ini Cuma buku harian biasa” gumam ku. Namun
ketika aku membaca salah satu halamam dari buku itu aku langsung tercengan,
bagai mana tidak, di dalam halaman itu tertulis nama seseorang yang tidak aku
kenal beserta rincian kematiannya dan dimana jasad itu dibuang. Seketika itu
aku langsung membuang buku itu dan langsung mengambil langkah seribu untuk
cepat-cepat menuju rumah.
BERSAMBUNG...
0 komentar:
Posting Komentar