Selasa, 13 Oktober 2015

Buku Harian Maut

Share on :

          
   “Baik anak-anak kerjakan soal halaman 27 nomor 1 sampai 15” terika Pak Hasim. Seperti biasa selalu membosankan, setiap hari bertemu dengan soal-soal yang merepotkan dan tak penting ini. “Satu, dua, tiga” dalam hati ku bergumam “kamu reza, maju kedepan kerjakan nomor satu dengan caranya” teriak Pak Hasim sambil menunjukan jarinya kepadaku, sudah kuduga guru akan memanggilku kedepan dan menyuruhku mengerjakan soal yang merepotkan ini. Tidak mengherankan kenapa aku yang selalu dipanggil kedepan, karena aku adalah murid yang tidak cukup pandai dalam semua bidang pelajaran, jadi wajarlah jika semua guru selalu mengamatiku. “akhirnya semua pelajaran telah usai” kataku sambil berdiri memasukan buku ke dalam tas, “aku duluan ya” ucapku menyapa teman teman yang sedang asyik nongkrong di depan gerbang. Seperti biasa aku pulang hanya sendirian dan berjalan kaki, lumayan jauh untuk sampai ke rumahku. “tak seperti biasanya jalanan ini sangat sepi” gumamku didalam hati, kuteruskan langkahku dan tiba tiba ada sesuatu yang menimpa kepalaku, “aduhhhh, apa ini” kulihat kebawah dan ternyata itu sebuah buku, kemudian aku tengokan kepalalu ke atas, itu sungguh aneh tidak ada apa apa di atas dan meningat ini jauh dari keramaian, jadi milik siapa buku ini?.


        Sembari berjalan aku terus membaca buku itu selembar demi selembar dengan keingintahuan yang begitu besar. Saat itu aku tidak begitu merasa aneh dengan isi buku itu “ah ini Cuma buku harian biasa” gumam ku. Namun ketika aku membaca salah satu halamam dari buku itu aku langsung tercengan, bagai mana tidak, di dalam halaman itu tertulis nama seseorang yang tidak aku kenal beserta rincian kematiannya dan dimana jasad itu dibuang. Seketika itu aku langsung membuang buku itu dan langsung mengambil langkah seribu untuk cepat-cepat menuju rumah. 



BERSAMBUNG...

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com